Medan |Indonesia Berkibar News - Pada tahun 2018, jika tak ada aralmelintang, akan dibangun gedung baru, pengganti gedung lama Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM), Provinsi Sum.Utara, masih di lokasi lama di Jalan Ngalengko-Medan. Gedung lama tersebut , dulunya adalah tempat "menggodok" putra/i calon PNS (ANS), berkualitas yaitu APDN. APDN Sum.Utara, dibangun sebelum ada APDN- Jatinagor.
Sekedar mengingatkan, pada era itu (Orba), ada beberapa aparat Pemprovsu jebolan APDN Sum.Utara, antara lain Amri Tambunan (alm) , Rustam Effendi (RE. Nainggolan) mantan Kepala Bappedasu, istri RE Nainggolan, dan Junjungan Lubis .
Rencana pembangunan bangunan baru gedung PSDMSU, terungkap , Rabu (08-11-2017) di perssroom kantor Gubsu, dalam temu wartawan antara Kepala Badan (Kaban) PSDMSU Ir. Bonar Sirait,M.Si, didampingi Dr.Hairul, dengan moderator Kepala Biro Humas&Kpertokolan Setwildasu, Ilyas Sitorus.
Pembangunan gedung PSDMSU sangat siknifikan, dengan adanya pembangunan akan memberikan dampak ekstra positif secara konprenhensif. Gedung ini kelak akan menjadikan sumber Pamong Profesional , Amanah, para calon Kepala Sekolah, Kepala Sekolah. Sertifikat dari pelatihan, dengan kemampuan yang ada bila kedua bagian ini disenyawakan maka dapat diharapkan negeri ini, khususnya Sumut menjalankan tugas sejalan Tupoksi masing masing. Karena peserta Pelatihan datang dari daerah lainnya.
" Gedung lama PSDM. Sum.Utara, telah berusia sekira 40 tahun eks gedung APDN-Sum.Utara, untuk itu bapak gubernur (Tengku Erry.red) telah programkan membangun gedung baru pengganti gedung lama , telah dianggarkan dalam APBD 2018 sebesar Rp.60 miliar. Jika tak ada halangan peletakan batu pertama pada Februari 2018,' ujar Bonar.
Sementara itu, Ilyas bilang, kalau dulu ada pameo bahwa tempat pelatihan sebagai tempat "buangan", bagi PNS, namun sekarang tempat Pelatihan merupakan jenjang karier, mencerdaskan peserta dalam menjalankan Tupoksi setelah kembali ke instansi masing masing.
Menurut Bonar, sejak dirinya memegang amanah sebagai Kaban di PSDMSU, pihaknya pernah kecewa merasa di marjinal" kan alias dipinggirkan. Cerita Bonar, pernah pihak Kejaksaan Agung membatalkan pelatihan di PSDMSU, setelah melihat kondisi gedung pelatihan yang tidak mendungkung sebagai tempat menimba ilmu. Mereka pindah ke tempat pelatihan milik Pekejaan Umum (PU) jalan Sakti Lubis Pada hal, menurut Bonar, setiap kali ada pelatihan berarti akan memasukkan dana PAD (pendapatan asli daerah) ke -kas Pemrovsu.
Bukan pak Bonar aja yang malu Gubernur tak terkecualikan ya pak Bonar (red).
Seperti disebutkan Kaban PSDMSU, pembangunan gedung baru berlantai 5 secara bertahap, pertama tempat pelatihan disertai ruangan penunjang lainnya. Tapi, yang sangat dihandalkan ialah hasil dari pelatihan bagi peserta nantinya dalam melasanakan tugas di instansi mereka bertugas.
Bila nanti gedung baru PSDMSU telah "gagah" berdiri, boleh lah bak pepatah "mengangkat batang terendam", dari gedung lama yang ter"pinggir"kan, akan berdampingan dengan gedung Pelatihan berbagai daerah. (bundo)