Karo | SNN -
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi meminta agar sarana dan
prasarana (Sarpras) bagi masyarakat korban erupsi Gunung Sinabung yang
menempati hunian tetap (huntap) di Siosar, Kabupaten Karo disiapkan
secara menyeluruh. Sebab pasca erupsi Sinabung 2010 lalu, aktivitas
warga bertani perlu dikembalikan.
Hal tersebut sejalan visi misi Edy untuk mendongkrak sektor pertanian. Apa lagi, Tanah Karo dikenal sejak "doeloe" merupakan sentra terbesar pertanian hortikultura. Hampir seratuspersen ekonomi masyarakatnya diperoleh dari hasil pertanian.(red).
"Segera setelah ini (relokasi) selesai semua, kita harus bantu itu, siapkan untuk pertanian warga. Karena itu mata pencaharian mereka. Apalagi Pak Presiden (Joko Widodo) sudah memberikan lahan untuk itu," ujar Gubsu Edy Rahmayadi di Pos Pemantau Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Kamis (24-01-2019).
Turut mendampingi Bupati Karo Terkelin Brahmana, Wakil Bupati Karo Cory Sebayang, Asisten Pemerintahan Provsu Jumsadi Damanik, Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir Lubis, Kadis PMD Aspan Sofian, Kadis Perkim Ida Mariana, Kadis Pendidikan Arsyad Lubis serta Kabiro Humas dan Keprotokolan Ilyas Sitorus.
Dalam kunjungannya tersebut, Gubsu menyampaikan bahwa untuk memastikan upaya penanganan pasca erupsi Sinabung, seluruh pihak harus mengambil dan menjalankan peran masing-masing. Khusus kepada TNI dan Polri, di lembaga ini diimbau agar bekerjasama, bukan sekedar seremonial.
Dengan begitu, ujarnya ,kendala yang dihadapi bisa diatasi bersama, termasuk pemerintah setempat. "Semua disiapkan, pasarnya juga harus ada. Kita akan buka jalan juga, supaya hasil pertanian masyarakat bisa mudah dibawa, didistribusikan.
Menurut Gubsu, nilai lebih yang dimiliki Sumut khususnya Karo, adalah bonus geografis. Hasil pertanian dengan kualitas cukup baik hingga ekspor ke beberapa negara menjadikan kabupaten ini unggulan dalam hal pasokan buah dan sayuran. Karena itu masyarakat harus sejahtera secara ekonomi atas hasil bumi.
"Setelah ini kita harus siapkan semua. Masyarakat harus sejahtera. Yang pasti kita prioritaskan perumahan, pertanian, infrastruktur. Kalau kebutuhan air ini segera, besok harus dimulai," sebut Edy Rahmayadi.
Untuk hunian tetap (huntap) sendiri, telah dihuni 103 KK. Sedangkan untuk tahap 3, telah disediakan sekitar 90 Ha untuk dibangun huntap berikutnya. Dari peninjauan itu, Gubsu juga menegaskan bahwa relokasi dan pembangunan sapras pendukung segera disiapkan. (torong/zul)
Hal tersebut sejalan visi misi Edy untuk mendongkrak sektor pertanian. Apa lagi, Tanah Karo dikenal sejak "doeloe" merupakan sentra terbesar pertanian hortikultura. Hampir seratuspersen ekonomi masyarakatnya diperoleh dari hasil pertanian.(red).
"Segera setelah ini (relokasi) selesai semua, kita harus bantu itu, siapkan untuk pertanian warga. Karena itu mata pencaharian mereka. Apalagi Pak Presiden (Joko Widodo) sudah memberikan lahan untuk itu," ujar Gubsu Edy Rahmayadi di Pos Pemantau Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Kamis (24-01-2019).
Turut mendampingi Bupati Karo Terkelin Brahmana, Wakil Bupati Karo Cory Sebayang, Asisten Pemerintahan Provsu Jumsadi Damanik, Kepala BPBD Sumut Riadil Akhir Lubis, Kadis PMD Aspan Sofian, Kadis Perkim Ida Mariana, Kadis Pendidikan Arsyad Lubis serta Kabiro Humas dan Keprotokolan Ilyas Sitorus.
Dalam kunjungannya tersebut, Gubsu menyampaikan bahwa untuk memastikan upaya penanganan pasca erupsi Sinabung, seluruh pihak harus mengambil dan menjalankan peran masing-masing. Khusus kepada TNI dan Polri, di lembaga ini diimbau agar bekerjasama, bukan sekedar seremonial.
Dengan begitu, ujarnya ,kendala yang dihadapi bisa diatasi bersama, termasuk pemerintah setempat. "Semua disiapkan, pasarnya juga harus ada. Kita akan buka jalan juga, supaya hasil pertanian masyarakat bisa mudah dibawa, didistribusikan.
Menurut Gubsu, nilai lebih yang dimiliki Sumut khususnya Karo, adalah bonus geografis. Hasil pertanian dengan kualitas cukup baik hingga ekspor ke beberapa negara menjadikan kabupaten ini unggulan dalam hal pasokan buah dan sayuran. Karena itu masyarakat harus sejahtera secara ekonomi atas hasil bumi.
"Setelah ini kita harus siapkan semua. Masyarakat harus sejahtera. Yang pasti kita prioritaskan perumahan, pertanian, infrastruktur. Kalau kebutuhan air ini segera, besok harus dimulai," sebut Edy Rahmayadi.
Untuk hunian tetap (huntap) sendiri, telah dihuni 103 KK. Sedangkan untuk tahap 3, telah disediakan sekitar 90 Ha untuk dibangun huntap berikutnya. Dari peninjauan itu, Gubsu juga menegaskan bahwa relokasi dan pembangunan sapras pendukung segera disiapkan. (torong/zul)