Medan | SNN -
Wali Kota Medan membuka sekaligus mengapresiasi kepada Indonesia Urban
Water, Sanitation and Hygiene Penyehatan Lingkungan untuk Semua (IU-WASH
Plus) Medan atas kerjasama dan dukungannya sehingga krgiatan ini dapat
terlaksana. Hal ini tentunya yang diharapkan dari seluruh NGO/LSM,
oeganisasi kemasyarakatan dan juga dunia usaha tentunya agat sama-sama
bergerak guna pembangunan kota.
Apresiasi ini disampaikan Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH diwakili Asisten Administrasi Umum Renward Harahap dalam acara Evaluasi Pelaksanaan Pengarustamaan Gender Dan Anak (PUG) di Kota Medan di Ruang Rapat III Kantor Wali Kota Medan, Kamis (28-02-2019).
Dalam penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, tentunya harus dapat menemukenali perbedaan kepentingan dan kebutuhan antara laki-laki dan perempuan sehingga hasil pembangunan yang dilaksanakan benar-benar berkeadilan, responsif gender dan dapat bermanfaat bagi semua orang.“Kita harus dapat menemukenali perbedaan kepentingan dan kebutuhan antara laki-laki dan perempuan sehingga hasil pembangunan yang dilaksanakan benar-benar berkeadilan, responsif gender dan dapat bermanfaat bagi kita semua,” jelasnya.
Disamping itu, guna implementasi dari peraturan menteri dalam negeri nomor 67 tahun 2011 tentang pedoman umum pelaksanaan pengarusutamaan gender (PUG) di daerah, pemerintah Kota Medan berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan yang responsif gender."Salah satunya dengan membentuk kelompok kerja pengarusutamaan gender (Pokja PUG) yang mana anggotanya adalah para peserta yang hadir disini," ujarnya.
Pokja PUG Kota Medan sudah terbentuk dari tahun 2010 dan selama 9 tahun bekerja tentunya banyak hal yang harus dievaluasi dan juga ditingkatkan serta acara pada hari ini bertujuan untuk melihat hal tersebut dan apa yang sudah dilakukan dan mungkin harus ditingkatkan lagi sehingga pembangunan yang responsif gender di Kota Medan benar-benar dapat terwujud.
“Kebersamaan kita hari ini bertujuan untuk melihat apa-apa saja yang sudah dilakukan dan mungkin harus ditingkatkan lagi sehingga pembangunan yang responsif gender di Kota Medan benar-benar dapat terwujud,” ucapnya.
Kepada narasumber terutama dari Dinas PPPA Provinsi Sumatera Utara dan juga IU-WASH pusat yang membidangi masalah gender, dapat memberi masukan serta arahan kepada tim Pokja untuk mewujudkan pembangunan yang responsif gender sudah tepat atau belum.(torong/fit)
Apresiasi ini disampaikan Wali Kota Medan Drs H T Dzulmi Eldin S MSi MH diwakili Asisten Administrasi Umum Renward Harahap dalam acara Evaluasi Pelaksanaan Pengarustamaan Gender Dan Anak (PUG) di Kota Medan di Ruang Rapat III Kantor Wali Kota Medan, Kamis (28-02-2019).
Dalam penyelenggaraan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, tentunya harus dapat menemukenali perbedaan kepentingan dan kebutuhan antara laki-laki dan perempuan sehingga hasil pembangunan yang dilaksanakan benar-benar berkeadilan, responsif gender dan dapat bermanfaat bagi semua orang.“Kita harus dapat menemukenali perbedaan kepentingan dan kebutuhan antara laki-laki dan perempuan sehingga hasil pembangunan yang dilaksanakan benar-benar berkeadilan, responsif gender dan dapat bermanfaat bagi kita semua,” jelasnya.
Disamping itu, guna implementasi dari peraturan menteri dalam negeri nomor 67 tahun 2011 tentang pedoman umum pelaksanaan pengarusutamaan gender (PUG) di daerah, pemerintah Kota Medan berkomitmen untuk melaksanakan pembangunan yang responsif gender."Salah satunya dengan membentuk kelompok kerja pengarusutamaan gender (Pokja PUG) yang mana anggotanya adalah para peserta yang hadir disini," ujarnya.
Pokja PUG Kota Medan sudah terbentuk dari tahun 2010 dan selama 9 tahun bekerja tentunya banyak hal yang harus dievaluasi dan juga ditingkatkan serta acara pada hari ini bertujuan untuk melihat hal tersebut dan apa yang sudah dilakukan dan mungkin harus ditingkatkan lagi sehingga pembangunan yang responsif gender di Kota Medan benar-benar dapat terwujud.
“Kebersamaan kita hari ini bertujuan untuk melihat apa-apa saja yang sudah dilakukan dan mungkin harus ditingkatkan lagi sehingga pembangunan yang responsif gender di Kota Medan benar-benar dapat terwujud,” ucapnya.
Kepada narasumber terutama dari Dinas PPPA Provinsi Sumatera Utara dan juga IU-WASH pusat yang membidangi masalah gender, dapat memberi masukan serta arahan kepada tim Pokja untuk mewujudkan pembangunan yang responsif gender sudah tepat atau belum.(torong/fit)