Sedangkan Rajudin Sagala menilai itu bukan salahnya Akhyar, tapi lebih menyalahkan OPD yang tidak mampu menggunakan anggaran. “Tidak semua penyerapan anggaran biusa dipantau Plt Wali Kota, karena tugas-tugasnya begitu banyak,” kata Rajudin kepada wartawan, Jumat (19-06-2020).
“Bagi kami, kesalahan OPD adalah kesalahan besar pemimpinnya. Karena tidak mungkin bawahan saja yang salah, lalu apa tugas pemimpinnya, apa mau lepas tanggung jawab kalau anak buahnya gagal menyerap anggaran. Kalau memimpin mau cari aman dan pembangunan tidak ada, apa keistimewaan dan kelebihan pemimpin itu?” tegasnya.
Sementara Rajudin Sagala menambahkan kalau OPD itu diminta mengunakan anggaran yang diajukan ke Badan Anggaran DPRD Medan untuk disahkan di paripurna. Tapi setelah disahkan tidak mampu menggunakan. Padahal OPD belum diminta untuk berinovasi, cuma menggunakan anggaran yang ada.(torong/zul)