Surabaya | SNN - Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri Prof Zudan Arif Fakrulloh yang kerap viral di media sosial hadir secara khusus di kampus Jatim Corporate University (Corp-U). Pihaknya memberikan ceramah tematik kepada lebih dari 800 ASN yang menjalani Diklat di Badan Pengembangan Sunber Daya Manusia (BPSDM) Jatim, Kamis (03/03/2022).
Dalam ceramahnya, Prof Zudan mengajak para ASN untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan era digital saat ini. Hal ini karena ASN tidak bisa lagi menerapkan pola lama dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Sebab, masyarakat terus menuntut pelayanan yang cepat, tepat dan efisien.
Agar bisa memenuhi tuntutan tersebut, ASN harus memiliki inovasi salah satunya dengan membuat program kerja berbasis digital. Inovasi itu harus dilakukan semampunya, apakah berbasis website, appstore, atau layanan hotline berbasis chat whatsapp. Langkah itu pernah dilakukannya di Ditjen Dukcapil Kemendagri sebagai upaya komunikasi negara kepada rakyat. "Tentu tidak mudah, karena dengan berkomunikasi secara langsung itu kita harus siap mendapat komplain, bulian, kritikan, cacian dan sebagainya. Tapi itu menjadi bahan bagi kita untuk terus berbenah sehingga layanan berbasis whatsapp itu terus kita kembangkan," ujar Prof Zudan. Apa yang saya lakukan ini adalah menangkap dan melaksanakan arahan Mendagri Prof Tito Karnavian agar para ASN merubah pola pelayanan, kultur pelayanan dan menggunakan teknologi untuk memudahkan pelayanan tegas Zudan.
Dalam menciptakan inovasi, Prof Zudan juga menekankan pentingnya branding terhadap inovasi. Tujuannya, agar program kerja mereka dapat dimengerti dan dijalankan oleh masyarakat. "Ini bukan berarti pamer kinerja. Namun kita berupaya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan memanfaatkan teknologi digital," kata Prof Zudan yang juga Ketua DPP Korpri.
Selain itu ASN juga harus menjadi marketing atas program yang dibuatnya. Hal ini bertujuan agar masyarakat bisa semakin paham dengan program tersebut dan bisa menjalankan aplikasi layanan yang sudah di buat oleh ASN. "Disini para ASN harus bisa menerapkan programnya, mereka harus menguasai teknologi dengan memanfaatkan medsos untuk mensosialisasikan programnya," katanya.
Prof Zudan mengatakan, berbagai layanan yang diberikan secara mudah untuk masyarakat adalah upaya negara memberikan kebahagiaan pada rakyatnya. Karena itu, inovasi hendaknya memiliki semangat memudahkan layanan bagi masyarakat, sehingga mereka bisa merasa bahagia.
Terkait keberhasilan inovasi ASN, Prof Zudan mencontohkan program BPSDM Jatim seperti Webinar ASN Belajar yang dilaksanakan secara berkala setiap pekan. Pihaknya mengatakan, inovasi ini menjadi sangat istimewa karena memiliki nilai adaptif terhadap perkembangan teknologi. Manfaat pentingnya adalah ASN dapat belajar setiap pekan tanpa harus hadir di lembaga diklat. Sebab, mereka dapat mengikuti kelas sesuai kebutuhannya secara virtual.
"Saya mendengar peserta yang ikut sampai ribuan setiap sesinya. Itu artinya, ASN kita benar-benar membutuhkan program ini untuk pengembangan kompetensi mereka di era yang begitu kompleks dalam melayani masyarakatnya agar bahagia," tutur Prof Zudan.
Program ASN Belajar tersebut, lanjut Prof Zudan, diharapkannya tidak hanya dilaksanakan satu pekan sekali. "Kalau melihat antusias ASN tinggi, semestinya program ASN Belajar ini dapat digelar dua kali dalam sepekan. Sehingga ASN tidak pernah ketinggalan informasi yang mereka butuhkan maupun pendidikan dan pelatihan penunjang tugas-tugasnya," ujar Prof Zudan.
Di sisi lain, agar inovasi itu bisa memberikan manfaat, ASN maupun masyarakat harus memiliki perangkatnya, seperti smartphone maupun perangkat digital lainnya. Program pelayanan digital saat ini memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, seperti layanan pengurusan KTP, akte kenal lahir dan lain sebagainya.
Lebih lanjut Prof Zudan juga meminta agar ASN bekerja sesuai orbitnya. Hal ini agar ASN tidak benturan sebagaimana tata surya tidak pernah bertubrukan karena berjalan sesuai orbitnya. "Orbit tertinggi adalah pimpinan, jadi ASN harus mengikuti arahan pimpinan dan bekerja sesuai bidang dan tanggung jawabnya. Tidak usah mencela kinerja ASN lainnya, tapi harus selalu berbuat baik," pungkas Prof Zudan.
Sementara itu, Kepala BPSDM Jatim Aries menyampaikan, dalam ceramah tematik kali ini secara khusus menghadirkan Dirjen Dukcapil Kemendagri untuk memotivasi para ASN dalam menciptakan berbagai inovasi yang bermanfaat. Kegiatan tersebut diikuti oleh kurang lebih 800 peserta yang berasal dari peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tk II angkatan IV, Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan 13 dan 14 ,Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan 14 dan 15 serta Pelatihan Latsar CPNS Golongan II dan III secara luring dan daring.
"Kami berharap para ASN terus menyadari betapa pentingnya bijak di tengah perkembangan era digital saat ini. Mampu beradaptasi dengan melahirkan inovasi yang memudahkan layanan, sekaligus mampu mengantisipasi berbagai dampak negatif teknologi digital," tutur Aries.(Puspen Kemendagri/amir torong)