Medan | SNN - Puluhan guru honorer yang tergabung di Forum Guru Tidak Tetap (FGTT) menggelar unjuk rasa di depan kantor DPRD Medan, Senin pagi (27/06/2022). Tenaga pendidik di Kota Medan minta DPRD Medan agar peduli memperjuangkan nasib guru yang terancam dipecat akibat masuknya guru P3K.
Menurut Ketua FGTT Rahmah Nasution yang juga kordinator aksi menyampaikan memohon kepada DPRD Medan untuk merespon dan mengambil sikap terkait adanya kebijakan pihak sekolah atau Dinas Pendidikan yang merugikan tenaga guru hoboner. "Kita berharap ada pertimbangan bagi guru yang telah mengabdi di Kota Medan," ujar Rahmah.
Selain itu sejumlah tuntutan guru honor dalam orasinta minta Kadis Pendidikan Kota Medan untuk segera mengeluarkan SK Guru honor. Selain itu, guru honor minta Dinas Pendidikan agar Kepala Sekolah tidak semena mena melakukan pemecatan terhadap guru honor akibat masuknya guru P3K.
Ditambahkan Rahmah, pihaknya berharap agar Disdik Kota Medan segera melakukan pemetaan kebutuhan guru. Bagi guru yang tidak mendapat dan tidak memenuhi jam mengajar hendaknya dilakukan rotasi per Kecamatan.
Masih dalam tuntutan para guru, mereka minta agar menaikkan dana insentive tahun anggaran 2022 dan 2023. Begitu juga soal penambahan formasi guru bahasa Inggris dan guru agama untuk P3K tahap 3 Tahun 2022 dan P3K Tahun 2023 supaya ditambah.
Usai orasi, para pengunjukrasa selanjutnya diterima Wakil Ketua DPRD Medan Rajudin Sagala. (torong/nur)